artikel bebas.
mahasiswa penyuluhan pertanian
kendari mei 2020.
Hidup MAHASISWA,,.
Salam dari kami untuk semua kaum milenial,.
Mari GAUL dengan berprofesi sebagi petani,
Pertanian adalah sumber kehidupan, Oleh karena itu jangan malu menjadi petani dan bercita-cita ingin menjadi petani
Petani Indonesia sangat hebat, dengan teknologi seadanya mereka mampu bekerja dan menghasilkan produksi yang melimpah.
Senin, 11 Mei 2020
Klasifikasi dan Morfologi cabai rawit,
abe rawit merupakan bumbu dapur yang paling banyak digunakan. Cabe rawit sebenarnya mempunyai berbagai varietas, kurang lebih tiga varietas, namun kesemuanya masih termasuk dalam kelompok genus capsicum.
Pada awalnya, cabe akan berwarna hija tua ketika masih kecil dan akan berubah merah ketika sudah memasuki musim panen.
Baca Juga
Klasifikasi tanaman cabai rawit
- Kingdom : Plantae (Plant)
- Sub kingdom : Tracheabionta (Vascular Plants)
- Division : Spermatophyta (Seed Plant)
- Sub division : Magnoliophyta (Flowering Plant)
- Classing : Magnolipsida (Dycotyledons)
- Sub classis : Asteredae
- Ordo : Solanales
- Famili : Solanaceae (Potato family)
- Genus : Capsicum L. (pepper)
- Species : Capsicum frustescens L
- Daun
Tiap tanaman cabe mempunyai karakteristik tersendiri yang terlihat dari daunnya. Pada cabai rawit, daun bunga warnanya bisa sangat bervariasi tergantung iklim lingkungan tempat tanaman ditanam. Kebanyakan warna daun cabai rawit berwarna hijau muda. Panjang daun sekitar 3-4 cm dan lebar daun berkisar 1-2 cm. Ruas pada daun cabai merah berkisar dari 5-9 ruas.
- Batang
Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman cabai rawit hanya berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika masih dalam keadaan produktif dan akan berubah menjadi coklat ketika ketika sudah tua.
- Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah.
Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.
- Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak semua. Bunga akan keluar di dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau komunal. Dalam satu tandan umumnya terdapat 2-3 bunga.
Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara 5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina dalam satu tangkai.
- Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan berubah warna menjadi merah ketika sudah tua.
Ketika warna buah sudah berubah merah, berarti buah cabai sudah siap dipetik dan dipanen. Untuk membuat bibit tanaman cabai, buah cabai hendaknya dibiarkan menempel pada tanaman hingga mengering baru kemudian diambil.
Fluktuasi Harga Cabai Doc.Kolono Timur
Artikel: Dunia Pertanian
Oleh: Muh Alfian Rahman
Kendari, 11 Mei 2020
Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konsel Prov. Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang menyumbangkan salah satu komoditi pertanian yaitu cabai rawit, hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani yang membudidayakan tanaman cabai rawit.
Dalam konteks teori ekonomi pertanian jaminan harga memang bukan domain pemerintah. Namun, kehadiran pemerintah dalam perbaikan sistem pasar produk pertanian sangat diperlukan seperti meningkatkan posisi tawar petani dalam menentukan harga, mendorong terciptanya struktur pasar yang kompetitif, mengurangi praktik pasar monopoli ataupun monopsonistik, memperbaiki sistem transportasi untuk menurunkan biaya distribusi, dan pasar yang tersebar dan mendekati sentra produksi.
Tantangannya adalah selama ini petani hanya sebagai produsen, tidak berperan dalam susbistem berikut. Kalau saja petani itu tidak hanya diposisikan pada subsistem produksi (hanya produsen saja), tapi juga ada di industri dan tata niaga, Insha Allah ada perbaikan ekonomi bagi keluarga petani.
Harga cabai yang fluktuasi menyebabkan terjadinya perbedaan harga khususya di pasar tradisional kota kendari (Pasar Baruga, Pasar Anduonohu dan beberapa pasar lainya). 3 bulan terakhir (maret - mei 2020) harga cabai rawit mencapai Rp. 7.000 - Rp. 15.000) harga tersebut merupakan harga dari petani ke pengumpul. hal ini desebabkan oleh kurangya permintaan khususya pada saat terjadinya pandemik Covid-19 yang melanda kota kendari dan sekitarnya serta Banyaknya warung makan, restouran yang tutup.
Banyaknya pasokan cabai dari beberapa daerah ( Duriasi, Kolono Timur,landono dan beberapa daerah lainya) juga menyebabkan, terjadinya ledakan pasokan yang sangat melimpah. Sehingga menyebabkan petani sulit untuk memasarkan cabai mereka.
dok.11mei2020
muh.alfian rahman
kendari,.
Oleh: Muh Alfian Rahman
Kendari, 11 Mei 2020
Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konsel Prov. Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang menyumbangkan salah satu komoditi pertanian yaitu cabai rawit, hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani yang membudidayakan tanaman cabai rawit.
Dalam konteks teori ekonomi pertanian jaminan harga memang bukan domain pemerintah. Namun, kehadiran pemerintah dalam perbaikan sistem pasar produk pertanian sangat diperlukan seperti meningkatkan posisi tawar petani dalam menentukan harga, mendorong terciptanya struktur pasar yang kompetitif, mengurangi praktik pasar monopoli ataupun monopsonistik, memperbaiki sistem transportasi untuk menurunkan biaya distribusi, dan pasar yang tersebar dan mendekati sentra produksi.
Tantangannya adalah selama ini petani hanya sebagai produsen, tidak berperan dalam susbistem berikut. Kalau saja petani itu tidak hanya diposisikan pada subsistem produksi (hanya produsen saja), tapi juga ada di industri dan tata niaga, Insha Allah ada perbaikan ekonomi bagi keluarga petani.
Harga cabai yang fluktuasi menyebabkan terjadinya perbedaan harga khususya di pasar tradisional kota kendari (Pasar Baruga, Pasar Anduonohu dan beberapa pasar lainya). 3 bulan terakhir (maret - mei 2020) harga cabai rawit mencapai Rp. 7.000 - Rp. 15.000) harga tersebut merupakan harga dari petani ke pengumpul. hal ini desebabkan oleh kurangya permintaan khususya pada saat terjadinya pandemik Covid-19 yang melanda kota kendari dan sekitarnya serta Banyaknya warung makan, restouran yang tutup.
Banyaknya pasokan cabai dari beberapa daerah ( Duriasi, Kolono Timur,landono dan beberapa daerah lainya) juga menyebabkan, terjadinya ledakan pasokan yang sangat melimpah. Sehingga menyebabkan petani sulit untuk memasarkan cabai mereka.
dok.11mei2020
muh.alfian rahman
kendari,.
Langganan:
Postingan (Atom)