Kamis, 12 September 2019

Contoh Proposal Pengabdian Masyarakat


Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penguatan Kelompok Tani di Desa Lamendora Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara






Nama Individu :
1.      Risya Septiani Rezky Putri (Ketua Kelompok)
2.      Muhammad Alfian Rahman (Anggota 1)
3.      Wa Ode Titin Ode (Anggota 2)





Kategori Proyek :
Pertanian









Ringkasan Eksekutif
Budidaya Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di desa Lamendora.
Desa Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi serta tidak adanya kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang.
Desa Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora  berada dalam taraf ekonomi lemah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Solusi dari permasalahan Proyek pemberdayaan potensi masyarakat adalah penguatan kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora. Tujuan dalam proyek ini adalah melakukan penguatan kelompok tani yang memiliki banyak manfaat dan keuntungan bagi para petani. Target yang ingin dicapai dalam proyek ini ialah, terbentuknya lembaga atau kelompok tani yang aktif serta dapat  memberikan kontribusi yang baik dalam pertanian msyarakat Desa Lamendora.



















1
 
 

I.     Latar Belakang
Budidaya Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Tak hanya itu, dengan membudidayakan padi, maka kita turut berjuang dalam mewujudkan swasembada pangan yang dulu pernah dialami bangsa Indonesia. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut nampaknya masih sangat sulit untuk dilakukan oleh para petani kita. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di desa Lamendora.
Desa Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi, minimnya alat teknologi pertanian, ketersediaan benih padi yang bermutu belum mencukupi, serta tidak adanya kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang.
Desa Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Fakta di lapangan menjelaskan bahwa sebagian petani padi masih melakukan pertanian dengan sistem tradisional dan manajemen budidaya yang belum baik sehingga efisiensi waktu dan biaya pun tidak ada. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora  berada dalam taraf ekonomi lemah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Permasalahan yang terjadi di Desa Lamendora merupakan masalah yang sangat penting untuk segera diselesaikan dan mendapatkan solusi, mengingat Desa Lamendora memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi hasil pertanian guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Inti dari permasalahan yang terjadi di desa Lamendora adalah kurangnya informasi atau pengetahuan terkini yang diperoleh masyarakat mengenai budidaya tanaman padi, tidak adanya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), tidak aktifnya kelompok tani serta tidak adanya lembaga atau instansi kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat tani di Desa Lamendora.
II.      Solusi
Solusi dari permasalahan Proyek pemberdayaan potensi masyarakat adalah penguatan kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya keberdayaan masyarakat.
2
 
Tujuan dalam proyek ini adalah melakukan penguatan kelompok tani yang memiliki banyak manfaat dan keuntungan bagi para petani. Menjadikan lembaga sebagai sumber informasi, sarana belajar, berbagi ilmu dan alternatif petani untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut pertanian khususnya budidaya tanaman padi serta kegiatan petani dapat terorganisir dengan baik. Melalui lembaga petani lebih mudah untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar maupun instansi terkait guna mengembangkan sikap,  pengetahuan dan keterampilan petani.
Target yang ingin dicapai dalam proyek ini ialah, terbentuknya lembaga atau kelompok tani yang aktif serta dapat  memberikan kontribusi yang baik dalam pertanian msyarakat Desa Lamendora. Lembaga atau kelompok ini mampu menyediakan informasi, sarana belajar, kerjasama dengan pihak lain.  Guna meningkatkan sikap petani yang senang berkerjasama, toleransi yang tinggi dan sikap hemat pangkal kaya, petani memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dan memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi serta bertani lebih baik, menciptakan lingkungan yang baik bagi lingkungan pertanian dan harmonisasi dalam masyarakat  tani  di Desa Lamendora. Guna tercapaikan kesejahteraan dan kemandirian petani.
-          Lokasi pelaksananan bertempat di Desa Lamendora Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
-          Jumlah orang yang terlibat berjumlah 15 orang.
Milestone dalam kegiatan ini adalah kerjasama yang baik dari semua pihak guna memperlancar dan mempermudah dalam melaksanakan proyek ini. Serta semangat dalam berkerja agar semua program dan rencana dapai tercapai sesuai waktu yang di tentukan.
III.   Dampak
Dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan adanya kelompok tani ini, para petani sudah tau, mau dan mampu dalam menggunakan, mengenai hal-hal yang menyangkut pertanian seperti budidaya padi sawah tepat guna, penggunaan alat mesin pertanian, penanganan hama dan penyakit yang tepat, karena sudah lebih mudah untuk bertukar informasi melalui kelompok tani. Selain itu, dampak lain yang bisa didapatkan adalah dampak sosial lingkungan yaitu petani mampu untuk melakukan sosialisasi dengan pihak-pihak lain (humas), harmonisasi antar petani terjalin dengan baik sehingga tercipta suasana keakraban dikalangan petani itu sendiri.
IV.        Timeline
28 September - 14 oktober  2018        : Sosialisasi Proyek
15 Oktober - 21 Oktober 2018           : Musyawarah Kelompok Tani
22 Oktober – 4 November                  : Penyusunan Program kelompok Tani
5 November – 15 Desember               : Pelaksanaan Program Kerja
15 Desember - 23 Desember               : Evaluasi Kegiatan/Program Kerja
V.           Struktur Organisasi
a.         Ketua
-          Mendampingi anggota untuk melakukan sosialisasi
-          Membantu dalam proses pengutan lembaga pertanian
-          Mengawasi jalanya terlaksananya proyek
-          Melakukan evaluasi 2 minggu sekali selama proyek berjalan

3
 
 

b.      Sekretaris
-          Memfasilitasi setiap pertemuan yang akan dilaksanakan
-          Membuat  surat izin kegiatan kepada pihak yang terkait

c.    Bendahara
-          Membuat Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Organisasi (RAPBO) selama proyek berjalan.

VI.        Keuangan

No.
Nama Kegiatan
Waktu
Anggaran (Rp)
1.
Sosialisasi Proyek
28 September - 14 Oktober
             500.000
2.
Musyawarah Kelompok Tani
15 Oktober – 21 Oktober
          1.000.000
3.
Penyusunan Program kelompok Tani
22 Oktober – 4 November
             450.000
4.
Pelaksanaan Program Kerja
5 November – 15 Desember
          4.000.000
5.
Evaluasi Kegiatan/Program Kerja
15 Desember – 23 Desember
             550.000
TOTAL
          7.000.000




4
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar