Sabtu, 14 September 2019

PROPOSAL PKM-GT



logo-universitas-halu-oleo-uho.png
 







PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
<Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penguatan Kelompok Tani di Desa Lamendora Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara


BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS





Diusulkan oleh :
Muhammad Alfian Rahman; D1E116046; 2016
Risya Septiani Rezky Putri; D1E116066; 2016




UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I.                   PENDAHULUAN
            Pembangunan pertanian di Indonesia dan negara berkembang lainnya tidak sesederhana yang diduga. Kenyataan yang harus diakui bahwa sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan skala usaha yang relative kecil. Keadaan pelaku usaha pertanian tersebut setiap tahun semakin bertambah jumlahnya dengan tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.
            Budidaya Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Tak hanya itu, dengan membudidayakan padi, maka kita turut berjuang dalam mewujudkan swasembada pangan yang dulu pernah dialami bangsa Indonesia. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut nampaknya masih sangat sulit untuk dilakukan oleh para petani kita. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di desa Lamendora.
            Desa Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi, minimnya alat teknologi pertanian, ketersediaan benih padi yang bermutu belum mencukupi, serta tidak adanya kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang.
            Desa Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Fakta di lapangan menjelaskan bahwa sebagian petani padi masih melakukan pertanian dengan sistem tradisional dan manajemen budidaya yang belum baik sehingga efisiensi waktu dan biaya pun tidak ada. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora  berada dalam taraf ekonomi lemah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
            Permasalahan yang terjadi di Desa Lamendora merupakan masalah yang sangat penting untuk segera diselesaikan dan mendapatkan solusi, mengingat Desa Lamendora memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi hasil pertanian guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Inti dari permasalahan yang terjadi di desa Lamendora adalah kurangnya informasi atau pengetahuan terkini yang diperoleh masyarakat mengenai budidaya tanaman padi, tidak adanya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), tidak aktifnya kelompok tani serta tidak adanya lembaga atau instansi kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat tani di Desa Lamendora.

II. GAGASAN

            Budidaya Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di desa Lamendora.
            Desa Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi serta tidak adanya kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang.
            Desa Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi dengan luas areal persawahan 50 ha ± tetapi yang terolah sekitar 10 ha ±. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora  berada dalam taraf ekonomi lemah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
            Solusi dari permasalahan Proyek pemberdayaan potensi masyarakat adalah penguatan kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya keberdayaan masyarakat.
            Kondisi kekinian pencetus gagasan sangat strategis dan mendukung gagasan yang akan di berikan karena permasalahan yang di hadapi masyarakat sangat memerlukan pemecahan masalah atau solusi yang di berikan oleh pencetus gagasan. Prediksi hasil dalam gagasan yang di berikan sangan berpeluang untuk dapat memecahkan masalah serta memberikan solusi terhadap apa yang di hadapi masyarakat Desa Lamendora saat ini.          Gagasan ini dapat menjawab permasalahan yang ada dan dapat meningkatkan tarap hidup,kesejahteraan dan pendapatan masyarakat Lamendora dengan berbagai macam kagiatan yang akan di laksanakan. Gagasan yang diberikan akan lebih mudah terlaksana dengan baik jika terjalin kerja sama  dari pihak-pihak maupun instansi yang terkait seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Kapoiaala Desa Lamendora dan kelompok tani Desa Lamendora. Balai penyuluhan pertanian akan menjasi sarana utama dalam pelaksanaan gagasan serta sebagai  lembaga kerjasama, kemudian lembaga penyuluhan akan mengkordinasi kelompok tani yang ada di desa lamendora guna mempermudah untuk mengkordinasi masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Lamendora.
            Penguatan kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya keberdayaan masyarakat.

III. KESIMPULAN
.                                                                    
            Desa Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi serta tidak adanya kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang. Desa Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora  berada dalam taraf ekonomi lemah dan pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
            Penguatan kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya keberdayaan masyarakat.
            Manfaat dalam gagasan ini adalah melakukan penguatan kelompok tani yang memiliki banyak manfaat dan keuntungan bagi para petani. Menjadikan lembaga sebagai sumber informasi, sarana belajar, berbagi ilmu dan alternatif petani untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut pertanian khususnya budidaya tanaman padi serta kegiatan petani dapat terorganisir dengan baik. Melalui lembaga petani lebih mudah untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar maupun instansi terkait guna mengembangkan sikap,  pengetahuan dan keterampilan petani.
            Dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan adanya kelompok tani ini, para petani sudah tau, mau dan mampu dalam menggunakan, mengenai hal-hal yang menyangkut pertanian seperti budidaya padi sawah tepat guna, penggunaan alat mesin pertanian, penanganan hama dan penyakit yang tepat, karena sudah lebih mudah untuk bertukar informasi melalui kelompok tani. Selain itu, dampak lain yang bisa didapatkan adalah dampak sosial lingkungan yaitu petani mampu untuk melakukan sosialisasi dengan pihak-pihak lain (humas), harmonisasi antar petani terjalin dengan baik sehingga tercipta suasana keakraban dikalangan petani itu sendiri.





















IV. DAFTAR PUSTAKA

Anantanyu, S. 2011. Kelembagaan Petani: Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA 7(2) : 102-109.

Santoso, P. B., Darwanto. 2015. Strategi Penguatan Kelompok Tani dengan Penguatan Kelembagaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan 16(1) : 33-45







































5. LAMPIRAN-LAMPIRAN






4
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar