PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
<Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Penguatan Kelompok Tani di Desa Lamendora Kecamatan Kapoiala
Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara
BIDANG
KEGIATAN
PKM GAGASAN
TERTULIS
Diusulkan
oleh :
Muhammad Alfian Rahman; D1E116046; 2016
Risya Septiani Rezky Putri; D1E116066; 2016
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I.
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian di
Indonesia dan negara berkembang lainnya tidak sesederhana yang diduga. Kenyataan
yang harus diakui bahwa sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun
oleh petani dengan skala usaha yang relative kecil. Keadaan pelaku usaha
pertanian tersebut setiap tahun semakin bertambah jumlahnya dengan tingkat
kesejahteraan yang masih rendah. Skala usaha pertanian yang kecil menghambat
petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran
kemiskinan.
Budidaya
Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia
yang makmur dan sejahtera. Tak hanya itu, dengan
membudidayakan padi, maka kita turut berjuang dalam mewujudkan swasembada
pangan yang dulu pernah dialami bangsa Indonesia. Namun,
untuk mewujudkan hal tersebut nampaknya masih sangat sulit untuk dilakukan oleh
para petani kita. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk mewujudkan
masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat
secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di desa
Lamendora.
Desa
Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala,
Kabupaten Konawe. Daerah ini masih menerapkan sistem tradisional dalam
melakukan budidaya tanaman padi, minimnya alat teknologi pertanian,
ketersediaan benih padi yang bermutu belum mencukupi, serta tidak adanya kelompok
tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa Lamendora Kabupaten
Konawe sangat kurang.
Desa
Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang
dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Fakta di lapangan menjelaskan
bahwa sebagian petani padi masih melakukan pertanian dengan sistem tradisional dan
manajemen budidaya yang belum baik sehingga efisiensi waktu dan biaya pun tidak
ada. Sementara itu dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora
berada dalam taraf ekonomi lemah dan
pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi
yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat
bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Permasalahan
yang terjadi di Desa Lamendora merupakan masalah yang sangat penting untuk
segera diselesaikan dan mendapatkan solusi, mengingat Desa Lamendora memiliki
potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi hasil pertanian guna
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Inti
dari permasalahan yang terjadi di desa Lamendora adalah kurangnya informasi
atau pengetahuan terkini yang diperoleh masyarakat mengenai budidaya tanaman
padi, tidak adanya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), tidak aktifnya kelompok
tani serta tidak adanya lembaga atau instansi kerjasama yang dilakukan oleh
masyarakat tani di Desa Lamendora.
II. GAGASAN
Budidaya
Tanaman Padi Sawah bisa menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia
yang makmur dan sejahtera. Perhatian serta kerja sama pemerintah untuk
mewujudkan masyarakat tani yang lebih sejahtera belum sepenuhnya dirasakan oleh
masyarakat secara menyeluruh, salah satunya adalah petani-petani yang ada di
desa Lamendora.
Desa
Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala,
Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini masih menerapkan
sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi serta tidak adanya
kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa
Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang.
Desa
Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang
dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi dengan luas areal persawahan 50 ha ± tetapi yang
terolah sekitar 10 ha ±. Sementara itu
dari keadaan masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora berada dalam taraf ekonomi lemah dan
pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi
yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat
bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Solusi
dari permasalahan Proyek pemberdayaan potensi masyarakat adalah penguatan
kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan
melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna
membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan
mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok
tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan
penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya
keberdayaan masyarakat.
Kondisi kekinian pencetus
gagasan sangat strategis dan mendukung gagasan yang akan di berikan karena
permasalahan yang di hadapi masyarakat sangat memerlukan pemecahan masalah atau
solusi yang di berikan oleh pencetus gagasan. Prediksi hasil dalam gagasan yang
di berikan sangan berpeluang untuk dapat memecahkan masalah serta memberikan
solusi terhadap apa yang di hadapi masyarakat Desa Lamendora saat ini. Gagasan ini dapat menjawab
permasalahan yang ada dan dapat meningkatkan tarap hidup,kesejahteraan dan
pendapatan masyarakat Lamendora dengan berbagai macam kagiatan yang akan di
laksanakan. Gagasan yang
diberikan akan lebih mudah terlaksana dengan baik jika terjalin kerja sama dari pihak-pihak maupun instansi yang terkait
seperti Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Kapoiaala Desa Lamendora dan kelompok tani Desa
Lamendora. Balai penyuluhan pertanian akan menjasi sarana utama dalam
pelaksanaan gagasan serta sebagai
lembaga kerjasama, kemudian lembaga penyuluhan akan mengkordinasi
kelompok tani yang ada di desa lamendora guna mempermudah untuk mengkordinasi
masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Lamendora.
Penguatan
kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan
melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna
membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan
mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok
tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan
penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya
keberdayaan masyarakat.
III. KESIMPULAN
.
Desa
Lamendora merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kapoiala,
Kabupaten Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah ini masih menerapkan
sistem tradisional dalam melakukan budidaya tanaman padi serta tidak adanya
kelompok tani yang aktif. Hal ini menyebabkan produksi tanaman padi di Desa
Lamendora Kabupaten Konawe sangat kurang. Desa
Lamendora mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dengan sumber daya yang
dihasilkan termasuk produksi dari tanaman padi. Sementara itu dari keadaan
masyarakatnya tidak sedikit masyarakat di desa Lamendora berada dalam taraf ekonomi lemah dan
pengetahuan masyarakat yang terbatas akan teknologi serta budidaya tanaman padi
yang masih sangat minim. Untuk itu diperlukan program pemberdayaan yang tepat
bagi masyarakat untuk menunjang perekonomian mereka.
Penguatan
kelembagaan kelompok tani masyarakat Desa Lamendora yang akan dilakukan dengan
melakukan pertemuan awal atau sosialisasi kepada masyarakat Desa Lamendora guna
membahas mengenai kelompok tani di desa tersebut. Setelah melakukan pembahasan
mengenai kelompok tani maka akan di bentuk kepengurusan baru dalam kelompok
tani tersebut. Setelah terbentuknya kelompok tani maka akan dilakukan
penyusunan program serta visi dan misi kelompok tani guna tercapainya
keberdayaan masyarakat.
Manfaat dalam gagasan
ini adalah melakukan penguatan kelompok tani yang memiliki banyak manfaat dan
keuntungan bagi para petani. Menjadikan lembaga sebagai sumber informasi,
sarana belajar, berbagi ilmu dan alternatif petani untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang menyangkut pertanian khususnya budidaya tanaman padi
serta kegiatan petani dapat terorganisir dengan baik. Melalui lembaga petani
lebih mudah untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar maupun instansi terkait
guna mengembangkan sikap, pengetahuan
dan keterampilan petani.
Dari
segi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan adanya kelompok tani ini, para
petani sudah tau, mau dan mampu dalam menggunakan, mengenai hal-hal yang
menyangkut pertanian seperti budidaya padi sawah tepat guna, penggunaan alat
mesin pertanian, penanganan hama dan penyakit yang tepat, karena sudah lebih
mudah untuk bertukar informasi melalui kelompok tani. Selain itu, dampak lain
yang bisa didapatkan adalah dampak sosial lingkungan yaitu petani mampu untuk
melakukan sosialisasi dengan pihak-pihak lain (humas), harmonisasi antar petani
terjalin dengan baik sehingga tercipta suasana keakraban dikalangan petani itu
sendiri.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Anantanyu,
S. 2011. Kelembagaan Petani: Peran dan
Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA 7(2) : 102-109.
Santoso,
P. B., Darwanto. 2015. Strategi Penguatan
Kelompok Tani dengan Penguatan Kelembagaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan
16(1) : 33-45
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar