PENGEMBANGAN MASYARAKAT
DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN MELALUI “LEMBAGA-LEMBAGA DI
DESA”
A. Latar
Belakang
Pembangunan nasional
pada saat ini di prioritaskan pada bidang pertanian sehingga selalu beruaha
untuk menerapkan kebijaksanaan dalam peningkatan hasil produksi pertanian.
Apalagi negara kita terkenal dengan negara agraris yang mempunyai areal
pertanian yang cukup luas, dengan sumber daya alam yang masih perlu digali dan
dimanfaatkan untuk pemenuhan kabutuhan manusia.
Sasaran utama pembangnan
pertanian saat ini adalah peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani,
karena ini kegiatan disektor pertanian
diusahakan agar dapat berjalan dengan lancar dengan peningkatan produk pangan baik melalui intensifikasi,
akstensifikasi, divirefikasi pertanian yang diharapkan dalam memperbaiki taraf
hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan bagi golongan masyarakat yang masih
tergantung pada sektor pertanian.
Pertanian merupakan
tulang punggung perekonomian Indonesia, lebih dari 75% pendapatan masyarakat
dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pakaian dan
perumahan. Sektor pertanian merupakan sumber
penghidupan berjuta-juta rakyat Indonesia sebagai mata pencaharian pokok
atau sumber pendapatan, penyedia bahan makanan dan penyedia bahan baku industri.
Salah satu sub-sektor di sektor pertanian adalah sub-sektor perkebunan.
Sub-sektor ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional
dan menjadi makin penting, mengingat makin terbatasnya peranan minyak bumi yang
selama ini merupakan sumber utama bagi indonesia.
Kenyataan menunjukan
bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermukim dipedesaan dengan sumber mata
pencaharian utama adalah sektor
pertnian. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh banyak pihak menunjukan
bahwa masyarakat tani didaerah pedesaan
itu pada umumnya masih hidup dalam keadaan miskin, dengan demikian
sangan dibutuhkan terobosan-terobosan dalam sektor pertanian untuk dapat
meningkatkan taraf hidup petani.
Salah satu potensi
pertanian di desa saya Desa Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur adalah
tanaman Cabe Rawit. Tanaman cabe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah
yang diperdagangkan di dunia, cabe di ekspor dalam bentuk cabe segar, cabe
kering, cabe segar olahan dll. Dengan demikian berkembangnya perusahaan indofud
dalam negeri bahkan melakukan ekspor
kemancanegara maka peluang pengembangan
cabe rawit sebagai salah satu bahan baku menjadi sangat terbuka.
B. Kerangka
pikir
Usaha tani cabe
merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang diminati oleh sebagian petani indonesia karena sub
sektor ini mampu memberikan kontribusi dan pendapatan bagi petani, termaksud
petani cabe di Desa Tumbu-Tumbu Jaya, Kecamatan Kolono Timur Kab. Konawe
Selatan Sulawesi Tenggara.
Pengelolaan usaha tani
merupakan suatu sistem yang terkait, dimana adanya input, proses, dan output.
Faktor-faktor produksi yang terdiri dari lahan, modal untuk pembayaran sarana
produksi serta tenaga kerja, yang selurunya ditinjukan pada proses produksi
sehingga akan dihasilkan output.
Sarana produksi seperti
pupuk, pestisida, serta upah tenaga kerja yang digunakan didalam usaha tani
cabe akan memiliki pengaruh terhadap
produksi atau output yang dihasilkan. Penggunaan berbagai sarana
produksi tersebut haruslah efektif dan efisien sehingga akan dapat mengurangi
biaya produksi tetapi tetap meningkatkan hasil produksi/output.
C. Upaya
Pengembangan Masyarakat Dalam Meningkatkan Produktivitas Cabe
Dalam
melakukan pengembangan produktivitas,
masyarakat yang manjalankan usaha tani dituntut kecermatanya untuk mempelajari
perkembangan harga dan kualitas cabe itu sendiri. Jika kualitas baik (tidak
banyak yang busuk) maka akan berpengaruh terhadap pendapatan petani.
Pemberdayaan petani dapat dilakukan dengan 5 (lima) jurus yakni: (1)
Kegiatan agrisbisnis harus berorientasi pasar (kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas); (2) Usaha agribisnis harus menguntungkan dan comparable dengan
usaha lainnya; (3) Agribisnis merupakan kepercayaan jangka panjang; (4)
Kemandirian dan daya saing usaha; (5) Komitmen terhadap kontrak usaha.
Pemberdayaan kelembagaan petani meliputi :
(1) Petani sub
sisten tradisional yang telah berubah menjadi petani moderen berwawasan
agribisnis difasilitasi untuk membentuk kelembagaan petani melalui proses
partisipatif dan “bottom-up”; (2) Untuk membentuk kelembagaan petani yang
kokoh, perlu disusun suatu instrumen pemberdayaan kelompok tani. (3) Instrumen
pemberdayaan kelompok tani yang perlu dipertimbangkan antara lain : (a) Adanya
interest/kepentingan yang sama di antara petani dalam kelompok; (b) Adanya jiwa
kepemimpinan dari salah satu petani di dalam kelompok; (c) Adanya kemampuan
manajerial dari petani di dalam kelompok; (d) Adanya komitmen dari petani untuk
membentuk kelembagaan petani; (e) Adanya saling kepercayaan di antara petani di
dalam kelompok.
Pemberdayaan usahatani meliputi
kegiatan: (1) Fasilitasi kelompok usaha tani yang tidak feasible dan tidak
bankable melalui bantuan langsung masyarakat untuk mengembangkan usaha
agribisnis; (2) Mendorong kelompok usaha tani yang tidak feasible dan tidak
bankable menjadi usaha yang feasible tetapi belum bankable; (3) Fasilitasi
kelompok usaha tani yang feasible tetapi belum bankable dengan Kredit Ketahanan
Pangan dan Energi (KKP-E) dan Kredit Usaha Rakyat untuk mengembangkan usaha agribisnis;
(4) Mendorong kelompok usaha tani yang feasible tetapi belum bankable menjadi
usaha yang feasible dan bankable; (5) Untuk mendukung kelompok usaha tani yang
feasible dan bankable, Pemerintah perlu menciptakan iklim
usaha yang kondusif agar investasi domestik dan investasi asing masuk ke sektor
agribisnis.
Konsep pemberdayaan masyarakat secara mendasar berarti menempatkan
masyarakat beserta institusi-institusinya sebagai kekuatan dasar bagi pengembangan
ekonomi, politik, sosial, dan budaya menghidupkan
kembali berbagai pranata ekonomi masyarakat untuk dihimpun dan diperkuat
sehingga dapat berperan sebagai lokomotif bagi kemajuan ekonomi merupakan
keharusan untuk dilakukan ekonomi rakyat akan terbangun bila hubungan sinergis
dari berbagai pranata sosial dan ekonomi yang ada didalam masyarakat
dikembangkan kearah terbentuknya jaringan ekonomi rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar