MAKALAH
PENGANTAR ILMU PERTANIAN
TANTANGAN DAN PELUANG USAHA DALAM SEKTOR PERTANIAN AGRIBISNIS
OLEH
KELOMPOK
6 :
MUH.
ALFIAN RAHMAN (D1E1
16 046)
SIDRATAL (D1E1
16 074)
RISYA
SEPTIANI REZKY PUTRI (D1E1 16
066)
WA
ODE TITIN ODE (D1E1
16 084)
PROGRAM
STUDI PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin.
Segala puji untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, serta hidayahnya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Tantangan Dan
Peluang Agribisnis dalam Menghadapi MEA”. Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit langkah yang lebih baik lagi. Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Kendari,
24 Oktober 2016
Tim Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang
Pada
awal pemenuhan kebutuhannya, manusia hanya mengambil dari alam sekitar tanpa
kegiatan budidaya (farming), dengan demikian belum memerlukan sarana produksi
pertanian. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, alam tidak dapat
menyediakan semua kebutuhan itu sehingga manusia mulai membudidayakan (farming)
secara ekstensif berbagai tanaman, hewan dan ikan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
tahap ini kegiatan budidaya mulai menggunakan sarana produksi, dilakukan dalarn
pertanian itu sendiri (on farm) dan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga
sendiri (home consumption).
Tahap selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam (natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill) dalam masyarakat serta terbukanya hubungan lalulintas antar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-hasil pertanian mulai dipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Tahap selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam (natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill) dalam masyarakat serta terbukanya hubungan lalulintas antar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-hasil pertanian mulai dipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Perkembangan
sektor pertanian selanjutnya dipacu oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat
di sektor industri (kimia dan mekanik) dan transportasi. Pertanian menjadi semakin maju dan kompleks
dengan ciri produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat penggunaan
sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan
pestisida).Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan
kegiatannya. Namun, petani hanya
melakukan kegiatan budidaya saja, sementara pengadaan sarana produksi pertanian
didominasi oleh sektor industri.
Dipihak
lain karena proses pengolahan hasil-hasil pertanian untuk berbagai keperluan
membutuhkan teknologi yang semakin canggih dan skala yang besar agar ekonomis,
maka kegiatan ini pun didominasi oleh sektor industri pengolahan. Melalui proses pengolahan, produk-produk
pertanian menjadi lebih beragam penggunaan dan pemasarannyapun menjadi lebih
mudah (storable and transportable) sehingga
dapat diekspor. Pada tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian
menjadi semakin jelas, yaitu: kegiatan budidaya (farming) sebagai kegiatan pertanian dalam arti sempit, kegiatan
produksi sarana pertanian (farm supplies)
sebagai industri hulu dan kegiatan pengolahan komoditi pertanian sebagai
industri hilir. Spesialisasi fungsional
dalam kegiatan pertanian seperti yang telah dikemukakan diatas meliputi seluruh
kegiatan usaha yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pertanian
dan keseluruhannya disebut sistem “Agribisnis”.
B.
RumusanMasalah
1.
Ap apengertian agribisnis?
2.
Apasaja yang
menjadiruanglingkupagribisnis?
3.
Apa-apa saja yang menjadi tantangan danpeluangusaha pertanian dalam
menghadapi MEA?
4.
Bagaimana peran agribisnis dalam pembangunan pertanian dan
perekonomian?
C.
TujuanPenulisan
1.
Mengetahuipengertiandariagribisnis.
2.
Mengetahuiruanglingkupagribisnis.
3.
Mengetahuitantangandanpeluangusahapertaniandalammenghadapi
MEA.
4.
Mengetahuiperanagribisnisdalampembangunanpertaniandanperekonomian.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PengertianAgribisnis
Menurut
asal muasalnya kata Agribisnis berangkat dari kata Agribusiness, dimana Agri=Agriculture artinya “Pertanian” dan Business berarti “usaha atau kegiatan
yang berorientasi profit.” Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan
pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit.
Istilah
“agribusiness”untuk pertama kali
dikenal oleh masyarakat Amerika
Serikat pada tahun 1955, ketika John H.
Davis menggunakan istilah tersebut dalam
makalahnya yang disampakan pada "Boston
Conference on Distribution". Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg
kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui buku mereka yang berjudul "A Conception of Agribusiness" yang
terbit tahun 1957 di Harvard University. Ketika itu kedua penulis bekerja
sebagai guru besar pada Universitas tersebut. Tahun 1957, itulah dianggap oleh
para pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep agribisnis. Dalam buku tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan
agribisnis sebagai berikut: "The sum total of all operation
involved in the manufacture anddistribution of farm supplies: Production
operation on farm: and thestorage, processing and distribution of farm
commodities and items madefrom them".
Berikutinibeberapapengertianagribisnismenurut para ahli :
a)
Paul Roy memandang agribisnis sebagai suatu proses
koordinasi berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah sistem.
b)
Wibowo mengartikan
agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan,
prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu
usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
c)
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan
keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran
pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan
adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha
yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. (Downey and Erickson. 1987).
d)
Pengertian Agribisnis menurut
Cramer and Jensen Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks,
meliputi industri pertanian, industri pemasaran hasi pertanian dan
hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi
bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen.
e)
Pengertian Agribisnis menurut
Austin: Agribisnis adalah
kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan
makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi,
perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk
distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.
2.
RuangLingkupAgribisnis
Sistem agribisnis merupakan totalitas
atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari sub sistem agribisnis hulu
yang berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi dan teknologi ; sub
sistem usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian tanaman dan hewan; sub
sistem agribisnis pengolahan, sub sistem pemasaran; sub sistem penunjang yaitu
dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan
agribisnis (Saragih, 2001). Selanjutnya dikemukakan, pembangunan sistem
agribisnis mencakup lima susbsistem, yaitu :
v Sub sistem agiribisnis hulu (up-stream agribusiness),
merupakan industri-industri yang menghasilkan barang-barang modal bagi
pertanian (arti luas), seperti : industri pembenihan/pembibitan tumbuhan dan
hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri
agro-otomotif (mesin dan peralatan pertanian) serta industri pendukungnya.
v Subsistem Agribisnis/agroindustri Hilir. Dalam subsistem ini terdapat rangkaian
kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan
distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani
didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian
lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke
konsumen.
v Subsistem Usahatani (on-farm
agribisiness), merupakan kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan
sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian
primer. Termasuk dalam hal ini adalah usahatani tanaman pangan dan
hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan, usahatani perkebunan, usaha
peternakan, usaha perikanan dan usaha kehutanan.
v Subsistem pengolahan (down-stream
agribusiness), yaitu industri yang mengolah komoditas pertanian primer
(agroindustri) menjadi produk olahan baik produk
antara (intermediate product) maupun produk akhir (final product).
v Subsistem pemasaran, yaitu kegiatan-kegiatan untuk
memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam
dan di luar negeri. Termasuk didalamnya kegiatan distribusi untuk
memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumen, promosi,
informasi pasar, serta intelijen pasar (market intelligence).
v Subsistem jasa, kegiatan-kegiatan yang menyediakan jasa bagi
subsistem hulu, subsistem usahatani dan subsistem agribisnis
hilir. Termasuk didalamnya penelitian dan pengembangan, pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan, transpotasi, perbangkan, informasi serta dukungan
kebijakan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang dan makro ekonomi).
Sedangkan ketrampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha agribisnis, meliputi :
a) Produksi pertanian dan pengembang biakan penangkaran khewan,
produk khewan, tumbuh-tumbuhan, produk tumbuh-tumbuhan, hutan dan produk hutan.
b) Penyediaan jasa yang dikaitkan dengan produksi pertanian dan
produksi serta distribusi peralatan dan mesin yang digunakan untuk memproduksi
komoditas pertanian.
c) Perancangan, pemasangan, perbaikan, pengoperasian, dan
pembenahan mesin, peralatan, dan sumber energi, serta pembangunan struktur yang
digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian.
d) Semua kegiatan yang berhubungan dengan pengecekan,
pemrosesan, pemasaran produk pertaniandan produk sampingannya.
e) Setiap aspek rumah kaca, tempat pembibitan (nursery ),
pertanaman (lanscapeing), dan tindakan lain sehubungan dengan pemanfaatan
hortikultura sebagai penghias lahan.
f) Pengawetan, pengembangbiakan, perbaikan dan pemanfaatan
sumberdaya alam yang dapat diperbarui.
g) Berbagai budidaya dan pemanfaatan komoditas perikanan.
h) Berbagai macam penggunaan lahan dan hasil hutan.
Mengembangkan kegiatan agribisnis
merupakan peningkatan kegiatan sektor pertanian modern yang ditandai dengan
pengelolaan usaha pertanian komersial yang memenuhi skala ekonomi, efisien,
kompetitif dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas,
mulai dari teknologi penyediaan input, budidaya, prosesing dan penyimpanan
paska panen, pemasaran, infrastruktur, jasa dan informasi yang berkembang
secara simultan.
Agribisnis itu adalah suatu sistem yang
utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian;
sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem
pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan
sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.
Umumnya kelemahan dari pelaksanaan
sistem agribisnis ini terletak pada lemahnya keterkaitan sub-sistem tersebut.
Apa yang terjadi di lapangan adalah bahwa sub-sistem tersebut bekerja
sendiri-sendiri.
Agar pelaksanaan sistem agribisnis
berjalan lancar dan agar keterkaitan antarsub-sistem bertambah kuat maka
diperlukan dukungan sumberdaya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
Penekanan pada SDA terletak pada bagaimana menerapkan sistem agribisnis yang
memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainibility). Penekanan pada SDM terletak
pada bagaimana meningkatkan kualitas SDM di berbagai sektor kegiatan sistem
agribisnis.
3.
TantangandanPeluang
Usaha Pertanian IndonesiaDalamMenghadapi MEA 2015
A.
Tantangan yang dihadapi Indonesia dalamMenghadapi MEA
2015
MasyarakatEkonomiAsean (MEA) baru di
mulai. KementrianKoperasidan UKM RI beberapawaktulalumenjelaskanbeberapa data
mengenaitantangandanpeluang UKM khususnya di Indonesia dalammenghadapi MEA.
Hasil survey Japan ASEAN Integration Food (JAIF) PADA 2012 lalumencatat 73% para
pelakubisnis di ASEAN yang menjadirespondenberpandanganbahwaintegrasi ASEAN
akanmemberikanmanfaatpeningkatanEkonomidan 64% kalangan public meyakinibahwaintegrasi
ASEAN akanmeningkatkankondisisecarakeseluruhan.
Indonesia pastinyasiapbersaing di
MEA 2015 walauterjadipelemahanekonomi. Seperti yang kitaketahui,
ekonomiAmerikadanausterity measures di
UniEropatelahmenciptakankebijakanmoneter yang loose, sehinggaarusinvestasidarikeduakawasantersebutcukupderas.
Dari itgapusatpertumbuhandunia (Asia Selatan, Asia Timurdan Asia Tenggara) yang
menikmatipertumbuhantertinggiyaitu Asia Tenggara. Dari seluruhanggota ASEAN,
pertumbuhanekonomitertinggidalam Indonesia yaitusebesar 6,4% (Bank Dunia2011)
beradapadaurutanketiga di Asia. Tantangan yang harusdilalui Indonesia
dalammenghadapi MEA yaitu :
Ø
Polapikirmasyarakatkhususnyapelakuusaha
yang belumseluruhnyamampumelihat MEA 22015 sebagaipeluang.
Ø
Perlunyasinkronisasi
program dankebijakanpemerintahpusatdengandaerah.
Ø
Perlunyapengevaluasianpadabagianinfrastrukturkhususnyabidangtransportasidan
energy yang menyebabkanbiayaekonomitinggi, terutamajugabagi sector produksidanbagipasar.
Ø
Terbatasnyajumlah
SDM yang kompetenuntukmendukungproduktivitasnasionaldanbirokrasi yang belumefisiensisertabelumsepenuhnyaberpihakpadapebisnis.
B.
Peluang
Usaha di Indonesia
Ada
beberapapeluangusaha di Indonesia, antaralain :
v
Usaha
Kerajinan
Produk-produkkerajinantanganmasihmemilikipangsapasarluasdanmenguntungkanhinggakapanpunwaktunya.
Pemahaman yang perludimilikiolehpelakuusahakerajinanadalahsetiapbarang yang
dihasilkanharusmemilikikegunaandankualitastinggibagipenggunanya.
Kreatifitasdalammenciptakansetiap
ide daninovasibarujugaberdampakbesarkarenakebutuhanpasar yang selaludinamisharusselaludiimbangi.
Hargajual yang
terjangkauolehpembeliakanmemberikannilaitambahpadakeunikandanperbedaan yang
andamiliki. Hal pentinglainnyaadalahpemanfaatanteknologisebagai media promosi
yang cerdasdanmurah.
v
Bisnis
Online
Peluangbisnis
online masihmenjadiprimadona yang semakinmarakdilakukanolehmasyarakat di tanah
air dengansemakinmeluasnyajaringan internet diberbagaipelosokdaerah.
Hanyadengan modal sambungan internet bisnis online
inidapatdilakukankapandandimanapunbahkandengan smartphone yang
mempunyaisambungan internet.
Bisnis-bisnis
yang berhubungandenganbisnis online adalah internet marketer atau online shop,
affiate, dropshipper, Forex marketing, PPC (pay per click) atasiklan yang
diklikolehpengunjungpada blog AndaataumemanfaatkanYoutubeuntukmenggugah video
Andadanmendapatkanpenghasilandariiklan yang ditayangkanpada video tersebut.
Dan
bisnisinimempunyaiprospeksangatbagusuntuktahun 2015
bahkantahun-tahunselanjutnya, karenajumlahpemakai online di Indonesia
semakinmeningkatsetiaptahun. Berartipeluangusaha 2015, khususnya online
mempunyaiprospek yang sangatbagus. Selainbisnis online, masihbanyaklagilainnya
yang tidakkalahmenjanjikanseperti Franchise (waralaba).
v
BisnisPertanian,
PeternakandanPerikanan
Iniadalahsalahsatuprospekpeluangbisnis
yang baguspadatahun 2014 dan 2015. Padaartikel kami seelumnya, kami
sudahmengulastentangberbagaimacamjenisbudidaya yang
menguntungkansepertibudidayabuahnaga, papaya California, sertabudidaya yang
lain. Bisnispertanianmenjadisalalhsatupilihanbisnis yang cukupmenggiurkankarenamudahuntukditerapkansertacocokdenganiklim
Indonesia. Selainitubisnispertanianmemilikipermintaanpasar yang
semakinmeningkatsetiaptahunnya. Selainbisnispertanian,
bisnispeternakandanperikananjugamemilikiprospek yang paling menjanjikanpadatahun
2014 dan 2015 ini.
v
PeluangBisnisPaketWisata,
Travel danPerjalanan
Makin
meningkatnyaperekonomian di Indonesia danDuniamendorong para
pelanconguntukmelakukanwisatakunjungankeberbagaitempat di Dunia.
Contohnyataapabilasaatliburansekolah, hamper semuajenis mode
transportasidansaranawisatapenuholehwisatawan. Cukupbanyakbagiandari sector ini
yang bisadimanfaatkansebagaisebuahpeluangbisnispadatahun 2014 dan 205 yang
cukupprospektif, diantaranya tour guide, jasapenjualantiket,
paketperjalananmurahbersamakeluarga, hinggapenjualancinderamata.
v
BisnisInvestasi
Bisnisinimemangtidakbegituterlihathasilnyadalamjangkawaktupendektapibisnisinisangatmenjanjikanuntukjangkawaktu
yang panjang. Dan beberapa sector sahampilihanpadatahun 2015.
Sector
perbankan, konstruksi, property, infrastrukturberpotensiuptrend di tahunmendatang, terkait focus
pemerintahdalampembangunaninfrastrukturdankelautan.
Semuaproyekinfrastrukturdankelautanmembutuhkanpendanaan yang
diberikanterutamaoleh bank-bank plat merahseperti PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BBRI), PT. Bank MandiriTbk (BMRI) dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Setiappembangunanmembutuhkankontraktordansudahpasti
sector konstruksiakanberperanbesardalamhalinidemikian pula sector
infrastruktur, industry, semen danbangunan.
Takketinggalan
pula sector telekomunikasi, terkaitpengadaan fiber optic pada 46 pelabuhan yang
rencananyaakandibangundalam 5
tahuninibelumlagiproyek-proyekinfrastrukturlainnya.
C.
PeranAgribisnisDalamPembanguanNasional
Undang-Undang (UU) No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun
2005-2025, menyatakanbahwavisipembangunannasionaltahun 2005-2025 adalah: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur.Untukmewujudkanvisipembangunannasionaltersebutditempuhmelaluidelapanmisi
yang mencakup:
ü mewujudkanmasyarakatberakhlakmulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradabberdasarkanfalsafahPancasila.
ü mewujudkanbangsa yang berdayasaing.
ü mewujudkanmasyarakatdemokratisberlandaskanhukum.
ü mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu.
ü mewujudkanpemerataanpembangunan dan berkeadilan.
ü mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
ü mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskankepentingannasional.
ü mewujudkan Indonesia berperanpentingdalampergaulanduniainternasional.
Untuk pelaksanaan pembangunan sistem agribisnis dirancang dengan melibatkan
lembaga ekonomi dan lembaga penunjang lain seperti lembaga ekonomi masyarakat.
Lembaga ekonomi masyarakat ini kemudian akan menunjang subsistem agribisnis,
kegiatan usaha tani, penyedia informasi, layanan jasa, serta penerapan
teknologi pertanian. Lebih jelas lagi agribisnis disini diarahkan pada
agroindustri, sehingga nantinya akan menghasilkan nilai tambah yang lebih bagi
komoditi pertanian. Dampak lebih lanjut adalah efek multiplier yang menciptakan
peluang-peluang usaha baru. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan masyarakat
sektor ini harus jadi sasaran utama. Sedangkan dalam penguatan ekonomi rakyat agribisnis merupakan
syarat keharusan (necessary condition),
yang menjamin iklim makro yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang
sebagian besar berada pada kegiatan ekonomi berbasis pertanian.
Untuk
penguatan ekonomi rakyat secara nyata, diperlukan syarat kecukupan berupa
pengembangan organisasi bisnis yang
dapat merebut nilai tambah yang tercipta pada setiap mata rantai ekonomi dalam
kegiatan agribisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam
perekonomian Indonesia, agribisnis berperan penting sehingga mempunyai nilai
strategis. Peran strategis agribisnis itu adalah sebagai berikut:
Ø Sektor agribisnis
merupakan penghasil makanan pokok penduduk. Peran ini tidak dapat disubstitusi
secara sempurna oleh sektor ekonomi lainnya, kecuali apabila impor pangan
menjadi pilihan.
Ø Peranan agribisnis dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto).
Sampai saat ini non-migas menyumbang sekitar 90 persen PDB, dan agribisnis
merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas.
Ø Peranan agribisnis dalam penyerapan tenaga kerja. Karakteristik
teknologi yang digunakan dalam agribisnis bersifat akomodatif terhadap
keragaman kualitas tenaga kerja sehingga tidak mengherankan agribisnis menjadi
penyerap tenaga kerja nasional yang terbesar.
Ø Peranan agribisnis dalam perolehan devisa.selama ini selain ekspor
migas, hanya agribisnis yang mampu memberikan net-ekspor secara konsisten.
Peranan agribisnis dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan berbagai ragam
dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau
masyarakat merupakan prasyarat penting bagi keberhasilan pembangunan di
Indonesia.
Ø Peranan agribisnis
dalam mewujudkan pemerataan hasil pembangunan (equity). Pemerataan pembangunan sangat ditentukan oleh ‘teknologi’
yang digunakan dalam menghasilkan output nasional, yaitu apakah bias atau pro
terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rakyat banyak. Saat ini
faktor produksi yang banyak dimiliki oleh sebagian besar rakyat adalah sumber
daya lahan, flora dan fauna, serta sumber daya manusia. Untuk mewujudkan
pemerataan di Indonesia perlu digunakan ‘teknologi’ produksi output nasional yang
banyak menggunakan sumber daya tersebut, yaitu agribisnis.
Ø Peranan agribisnis
dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan agribisnis yang berlandaskan pada
pendayagunaan keanekaragaman ekosistem di seluruh tanah air memiliki potensi
melestarikan lingkungan hidup.
Agribisnis
memiliki keterkaitan sektoral yang tinggi. Keterkaitan antara sektor agribisnis
dengan sektor lain dapat dilihat dari aspek keterkaitan produksi, keterkaitan
konsumsi, keterkaitan investasi, dan keterkaitan fiskal. Berdasarkan sifat
keterkaitan maka dikenal keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan keterkaitan ke depan (forward linkage).
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di
atasdapatdisimpulkan:
Istilah “agribusiness”untuk
pertama kali dikenal oleh masyarakat
Amerika Serikat pada tahun 1955,
ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam makalahnya yang disampakan pada "Boston Conference on Distribution".
Sistem agribisnis
merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari sub
sistem agribisnis hulu yang berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi
dan teknologi ; sub sistem usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian tanaman
dan hewan; sub sistem agribisnis pengolahan, sub sistem pemasaran; sub sistem
penunjang yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif
bagi pengembangan agribisnis (Saragih, 2001).
Tantangan
yang harusdilalui Indonesia dalammenghadapi MEA yaitu:
-
Polapikirmasyarakatkhususnyapelakuusaha
yang belumseluruhnyamampumelihat MEA 22015 sebagaipeluang.
-
Perlunyasinkronisasi
program dankebijakanpemerintahpusatdengandaerah.
-
Perlunyapengevaluasianpadabagianinfrastrukturkhususnyabidangtransportasidan
energy yang menyebabkanbiayaekonomitinggi, terutamajugabagi sector
produksidanbagipasar.
-
Terbatasnyajumlah
SDM yang kompetenuntukmendukungproduktivitasnasionaldanbirokrasi yang
belumefisiensisertabelumsepenuhnyaberpihakpadapebisnis.
Ada
beberapapeluangusaha di Indonesia yang sanggupbersing di MEA 2015 :
-
Usaha
Kerajinan
-
Bisnis
Online
-
BisnisPertanian,
PeternakandanPerikanan
-
PeluangBisnisPaketWisata,
Travel danPerjalanan
-
BisnisInvestasi
Dalam perekonomian Indonesia, agribisnis berperan penting
sehingga mempunyai nilai strategis. Peran strategis agribisnis itu adalah
sebagai berikut:
-
Sektor agribisnis merupakan penghasil makanan pokok
penduduk. Peran ini tidak dapat disubstitusi secara sempurna oleh sektor
ekonomi lainnya, kecuali apabila impor pangan menjadi pilihan.
-
Peranan agribisnis dalam pembentukan PDB (Produk Domestik
Bruto). Sampai saat ini non-migas menyumbang sekitar 90 persen PDB, dan
agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas. Peranan
agribisnis dalam penyerapan tenaga kerja. Karakteristik teknologi yang
digunakan dalam agribisnis bersifat akomodatif terhadap keragaman kualitas
tenaga kerja sehingga tidak mengherankan agribisnis menjadi penyerap tenaga
kerja nasional yang terbesar.
-
Peranan agribisnis dalam perolehan devisa.selama ini selain
ekspor migas, hanya agribisnis yang mampu memberikan net-ekspor secara
konsisten. Peranan agribisnis dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan
berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang
terjangkau.
2.
. Saran
Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan, membantu, dan memudahkan kita dalam memahami dan mempelajari tantangandanpeluangusahapertanian di Indonesia. Kami mengharapakankritikdan saran yang
membangundaripembaca demi kesempurnaanmakalah kami.
Kami jugamengucapkan terimakasih dan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya kepada pembaca apabilaterdapatkesalahan kata atauejaanpadamakalahini.
DAFTAR PUSTAKA
http://swa.co.id/business-strategy/tantangan-dan-peluang-ukm-jelang-mea-2015
https://raihusaha.wordpress.com/2014/10/22/tantangan-bisnis-ukm-2015/
http://www.inginbisnis.com/peluangbisnis/peluang-usaha-tahun-2015
http://idebisnis.pranap.com/prospek-peluang-bisnis-yang-menjanjikan-di-tahun-2015.html
https://www.sipendik.com/peluang-bisnis-tahun-2014-dan-2015-paling-menjanjikan/
http://finance.detik.com/read/2014/12/02/082727/2764747/479/apa-saja-sektor-saham-pilihan-2015-dan-mengapa
https://raihusaha.wordpress.com/2014/10/22/tantangan-bisnis-ukm-2015/
http://www.inginbisnis.com/peluangbisnis/peluang-usaha-tahun-2015
http://idebisnis.pranap.com/prospek-peluang-bisnis-yang-menjanjikan-di-tahun-2015.html
https://www.sipendik.com/peluang-bisnis-tahun-2014-dan-2015-paling-menjanjikan/
http://finance.detik.com/read/2014/12/02/082727/2764747/479/apa-saja-sektor-saham-pilihan-2015-dan-mengapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar