Selasa, 10 September 2019

MAKALAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN


MAKALAH
PENGANTAR ILMU PERTANIAN
TANTANGAN DAN PELUANG USAHA DALAM SEKTOR PERTANIAN AGRIBISNIS


OLEH
KELOMPOK 6 :

            MUH. ALFIAN RAHMAN                         (D1E1 16 046)
            SIDRATAL                                                   (D1E1 16 074)
            RISYA SEPTIANI REZKY PUTRI          (D1E1 16 066)
            WA ODE TITIN ODE                                 (D1E1 16 084)




PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

KATA  PENGANTAR


Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Tantangan Dan Peluang Agribisnis dalam Menghadapi MEA”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

                                                                                    Kendari, 24 Oktober 2016


                                                                                                Tim Penyusun












BAB I
PEMBAHASAN


A.    Latar Belakang
Pada awal pemenuhan kebutuhannya, manusia hanya mengambil dari alam sekitar tanpa kegiatan budidaya (farming), dengan demikian belum memerlukan sarana produksi pertanian. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, alam tidak dapat menyediakan semua kebutuhan itu sehingga manusia mulai membudidayakan (farming) secara ekstensif berbagai tanaman, hewan dan ikan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada tahap ini kegiatan budidaya mulai menggunakan sarana produksi, dilakukan dalarn pertanian itu sendiri (on farm) dan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri (home consumption).
            Tahap selanjutnya, ditandai dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan budidaya sebagai akibat pengaruh perkembangan diluar sektor pertanian dan adanya perbedaan potensi sumberdaya alam (natural endowment) antar daerah, perbedaan ketrampilan (skill) dalam masyarakat serta terbukanya hubungan lalulintas antar daerah. Pada tahap ini, selain dikonsumsi sendiri, hasil-hasil pertanian mulai dipasarkan dan diolah secara sederhana sebelum dijual.
Perkembangan sektor pertanian selanjutnya dipacu oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat di sektor industri (kimia dan mekanik) dan transportasi.  Pertanian menjadi semakin maju dan kompleks dengan ciri produktivitas per hektar yang semakin tinggi berkat penggunaan sarana produksi pertanian yang dihasilkan oleh industri (pupuk dan pestisida).Kegiatan pertanian semakin terspesialisasi menurut komoditi dan kegiatannya.  Namun, petani hanya melakukan kegiatan budidaya saja, sementara pengadaan sarana produksi pertanian didominasi oleh sektor industri.
Dipihak lain karena proses pengolahan hasil-hasil pertanian untuk berbagai keperluan membutuhkan teknologi yang semakin canggih dan skala yang besar agar ekonomis, maka kegiatan ini pun didominasi oleh sektor industri pengolahan.  Melalui proses pengolahan, produk-produk pertanian menjadi lebih beragam penggunaan dan pemasarannyapun menjadi lebih mudah (storable and transportable) sehingga dapat diekspor. Pada tahap ini pembagian kerja di dalam kegiatan pertanian menjadi semakin jelas, yaitu: kegiatan budidaya (farming) sebagai kegiatan pertanian dalam arti sempit, kegiatan produksi sarana pertanian (farm supplies) sebagai industri hulu dan kegiatan pengolahan komoditi pertanian sebagai industri hilir.  Spesialisasi fungsional dalam kegiatan pertanian seperti yang telah dikemukakan diatas meliputi seluruh kegiatan usaha yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pertanian dan keseluruhannya disebut sistem “Agribisnis”.

B.     RumusanMasalah
1.      Ap apengertian agribisnis?
2.      Apasaja yang menjadiruanglingkupagribisnis?
3.      Apa-apa saja yang menjadi tantangan danpeluangusaha pertanian dalam menghadapi MEA?
4.      Bagaimana peran agribisnis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian?

C.     TujuanPenulisan
1.      Mengetahuipengertiandariagribisnis.
2.      Mengetahuiruanglingkupagribisnis.
3.      Mengetahuitantangandanpeluangusahapertaniandalammenghadapi MEA.
4.      Mengetahuiperanagribisnisdalampembangunanpertaniandanperekonomian.








BAB II
PEMBAHASAN


1.      PengertianAgribisnis
Menurut asal muasalnya kata Agribisnis berangkat dari kata  Agribusiness, dimana Agri=Agriculture  artinya Pertanian dan  Business berarti usaha atau kegiatan yang berorientasi profit.  Jadi secara sederhana  Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit.
Istilah “agribusiness”untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat  Amerika Serikat  pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam  makalahnya yang disampakan pada "Boston Conference on Distribution". Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui buku mereka yang berjudul "A Conception of Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard University. Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru besar pada Universitas tersebut. Tahun 1957, itulah dianggap oleh para pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep agribisnis.  Dalam buku tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan agribisnis sebagai berikut:  "The sum total of all operation involved in the manufacture anddistribution of farm supplies: Production operation on farm: and thestorage, processing and distribution of farm commodities and items madefrom them".
Berikutinibeberapapengertianagribisnismenurut para ahli :
a)      Paul Roy  memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem menjadi sebuah sistem.
b)      Wibowo mengartikan  agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
c)      Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan  dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan  keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang  oleh kegiatan pertanian.  (Downey and Erickson. 1987).
d)     Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen  Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi industri pertanian, industri pemasaran hasi pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen.
e)      Pengertian Agribisnis menurut Austin: Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.

2.      RuangLingkupAgribisnis
Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari sub sistem agribisnis hulu yang berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi dan teknologi ; sub sistem usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian tanaman dan hewan; sub sistem agribisnis pengolahan, sub sistem pemasaran; sub sistem penunjang yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis (Saragih, 2001). Selanjutnya dikemukakan, pembangunan sistem agribisnis mencakup lima susbsistem, yaitu :
v  Sub sistem agiribisnis hulu (up-stream agribusiness), merupakan industri-industri yang menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian (arti luas), seperti : industri pembenihan/pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri agro-otomotif (mesin dan peralatan pertanian) serta industri pendukungnya.
v  Subsistem  Agribisnis/agroindustri  Hilir. Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen.
v  Subsistem  Usahatani (on-farm agribisiness), merupakan kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer.  Termasuk dalam hal ini adalah usahatani tanaman pangan dan hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan, usahatani perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan dan usaha kehutanan.
v  Subsistem pengolahan (down-stream agribusiness), yaitu industri yang mengolah komoditas pertanian primer (agroindustri) menjadi produk olahan baik produk antara  (intermediate product) maupun produk akhir (final product).
v  Subsistem pemasaran, yaitu kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan di luar negeri.  Termasuk didalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumen, promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar (market intelligence).
v  Subsistem jasa, kegiatan-kegiatan yang menyediakan jasa bagi subsistem hulu, subsistem usahatani dan subsistem agribisnis hilir.  Termasuk didalamnya penelitian dan pengembangan, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, transpotasi, perbangkan, informasi serta dukungan kebijakan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang dan makro ekonomi).
Sedangkan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha agribisnis, meliputi :
a)      Produksi pertanian dan pengembang biakan penangkaran khewan, produk khewan, tumbuh-tumbuhan, produk tumbuh-tumbuhan, hutan dan produk hutan.
b)      Penyediaan jasa yang dikaitkan dengan produksi pertanian dan produksi serta distribusi peralatan dan mesin yang digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian.
c)      Perancangan, pemasangan, perbaikan, pengoperasian, dan pembenahan mesin, peralatan, dan sumber energi, serta pembangunan struktur yang digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian.
d)     Semua kegiatan yang berhubungan dengan pengecekan, pemrosesan, pemasaran produk pertaniandan produk sampingannya.
e)      Setiap aspek rumah kaca, tempat pembibitan (nursery ), pertanaman (lanscapeing), dan tindakan lain sehubungan dengan pemanfaatan hortikultura sebagai penghias lahan.
f)       Pengawetan, pengembangbiakan, perbaikan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbarui.
g)      Berbagai budidaya dan pemanfaatan komoditas perikanan.
h)      Berbagai macam penggunaan lahan dan hasil hutan.
Mengembangkan kegiatan agribisnis merupakan peningkatan kegiatan sektor pertanian modern yang ditandai dengan pengelolaan usaha pertanian komersial yang memenuhi skala ekonomi, efisien, kompetitif dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, mulai dari teknologi penyediaan input, budidaya, prosesing dan penyimpanan paska panen, pemasaran, infrastruktur, jasa dan informasi yang berkembang secara simultan.
Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.
Umumnya kelemahan dari pelaksanaan sistem agribisnis ini terletak pada lemahnya keterkaitan sub-sistem tersebut. Apa yang terjadi di lapangan adalah bahwa sub-sistem tersebut bekerja sendiri-sendiri.
Agar pelaksanaan sistem agribisnis berjalan lancar dan agar keterkaitan antarsub-sistem bertambah kuat maka diperlukan dukungan sumberdaya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Penekanan pada SDA terletak pada bagaimana menerapkan sistem agribisnis yang memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainibility). Penekanan pada SDM terletak pada bagaimana meningkatkan kualitas SDM di berbagai sektor kegiatan sistem agribisnis.

3.      TantangandanPeluang Usaha Pertanian IndonesiaDalamMenghadapi MEA 2015
           
A.    Tantangan  yang dihadapi Indonesia dalamMenghadapi MEA 2015

MasyarakatEkonomiAsean (MEA) baru di mulai. KementrianKoperasidan UKM RI beberapawaktulalumenjelaskanbeberapa data mengenaitantangandanpeluang UKM khususnya di Indonesia dalammenghadapi MEA.
Hasil survey Japan ASEAN Integration Food (JAIF) PADA 2012 lalumencatat 73% para pelakubisnis di ASEAN yang menjadirespondenberpandanganbahwaintegrasi ASEAN akanmemberikanmanfaatpeningkatanEkonomidan 64% kalangan public meyakinibahwaintegrasi ASEAN akanmeningkatkankondisisecarakeseluruhan.
Indonesia pastinyasiapbersaing di MEA 2015 walauterjadipelemahanekonomi. Seperti yang kitaketahui, ekonomiAmerikadanausterity measures di UniEropatelahmenciptakankebijakanmoneter yang loose, sehinggaarusinvestasidarikeduakawasantersebutcukupderas. Dari itgapusatpertumbuhandunia (Asia Selatan, Asia Timurdan Asia Tenggara) yang menikmatipertumbuhantertinggiyaitu Asia Tenggara. Dari seluruhanggota ASEAN, pertumbuhanekonomitertinggidalam Indonesia yaitusebesar 6,4% (Bank Dunia2011) beradapadaurutanketiga di Asia. Tantangan yang harusdilalui Indonesia dalammenghadapi MEA yaitu :
Ø  Polapikirmasyarakatkhususnyapelakuusaha yang belumseluruhnyamampumelihat MEA 22015 sebagaipeluang.
Ø  Perlunyasinkronisasi program dankebijakanpemerintahpusatdengandaerah.
Ø  Perlunyapengevaluasianpadabagianinfrastrukturkhususnyabidangtransportasidan energy yang menyebabkanbiayaekonomitinggi, terutamajugabagi sector produksidanbagipasar.
Ø  Terbatasnyajumlah SDM yang kompetenuntukmendukungproduktivitasnasionaldanbirokrasi yang belumefisiensisertabelumsepenuhnyaberpihakpadapebisnis.

B.     Peluang Usaha di Indonesia

            Ada beberapapeluangusaha di Indonesia, antaralain :

v  Usaha Kerajinan
Produk-produkkerajinantanganmasihmemilikipangsapasarluasdanmenguntungkanhinggakapanpunwaktunya. Pemahaman yang perludimilikiolehpelakuusahakerajinanadalahsetiapbarang yang dihasilkanharusmemilikikegunaandankualitastinggibagipenggunanya.
Kreatifitasdalammenciptakansetiap ide daninovasibarujugaberdampakbesarkarenakebutuhanpasar yang selaludinamisharusselaludiimbangi. Hargajual yang terjangkauolehpembeliakanmemberikannilaitambahpadakeunikandanperbedaan yang andamiliki. Hal pentinglainnyaadalahpemanfaatanteknologisebagai media promosi yang cerdasdanmurah.

v  Bisnis Online

Peluangbisnis online masihmenjadiprimadona yang semakinmarakdilakukanolehmasyarakat di tanah air dengansemakinmeluasnyajaringan internet diberbagaipelosokdaerah. Hanyadengan modal sambungan internet bisnis online inidapatdilakukankapandandimanapunbahkandengan smartphone yang mempunyaisambungan internet.
Bisnis-bisnis yang berhubungandenganbisnis online adalah internet marketer atau online shop, affiate, dropshipper, Forex marketing, PPC (pay per click) atasiklan yang diklikolehpengunjungpada blog AndaataumemanfaatkanYoutubeuntukmenggugah video Andadanmendapatkanpenghasilandariiklan yang ditayangkanpada video tersebut.
Dan bisnisinimempunyaiprospeksangatbagusuntuktahun 2015 bahkantahun-tahunselanjutnya, karenajumlahpemakai online di Indonesia semakinmeningkatsetiaptahun. Berartipeluangusaha 2015, khususnya online mempunyaiprospek yang sangatbagus. Selainbisnis online, masihbanyaklagilainnya yang tidakkalahmenjanjikanseperti Franchise (waralaba).

v  BisnisPertanian, PeternakandanPerikanan
Iniadalahsalahsatuprospekpeluangbisnis yang baguspadatahun 2014 dan 2015. Padaartikel kami seelumnya, kami sudahmengulastentangberbagaimacamjenisbudidaya yang menguntungkansepertibudidayabuahnaga, papaya California, sertabudidaya yang lain. Bisnispertanianmenjadisalalhsatupilihanbisnis yang cukupmenggiurkankarenamudahuntukditerapkansertacocokdenganiklim Indonesia. Selainitubisnispertanianmemilikipermintaanpasar yang semakinmeningkatsetiaptahunnya. Selainbisnispertanian, bisnispeternakandanperikananjugamemilikiprospek yang paling menjanjikanpadatahun 2014 dan 2015 ini.


v  PeluangBisnisPaketWisata, Travel danPerjalanan
Makin meningkatnyaperekonomian di Indonesia danDuniamendorong para pelanconguntukmelakukanwisatakunjungankeberbagaitempat di Dunia. Contohnyataapabilasaatliburansekolah, hamper semuajenis mode transportasidansaranawisatapenuholehwisatawan. Cukupbanyakbagiandari sector ini yang bisadimanfaatkansebagaisebuahpeluangbisnispadatahun 2014 dan 205 yang cukupprospektif, diantaranya tour guide, jasapenjualantiket, paketperjalananmurahbersamakeluarga, hinggapenjualancinderamata.

v  BisnisInvestasi
Bisnisinimemangtidakbegituterlihathasilnyadalamjangkawaktupendektapibisnisinisangatmenjanjikanuntukjangkawaktu yang panjang. Dan beberapa sector sahampilihanpadatahun 2015.
Sector perbankan, konstruksi, property, infrastrukturberpotensiuptrend di tahunmendatang, terkait focus pemerintahdalampembangunaninfrastrukturdankelautan. Semuaproyekinfrastrukturdankelautanmembutuhkanpendanaan yang diberikanterutamaoleh bank-bank plat merahseperti PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT. Bank MandiriTbk (BMRI) dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Setiappembangunanmembutuhkankontraktordansudahpasti sector konstruksiakanberperanbesardalamhalinidemikian pula sector infrastruktur, industry, semen danbangunan.
Takketinggalan pula sector telekomunikasi, terkaitpengadaan fiber optic pada 46 pelabuhan yang rencananyaakandibangundalam 5 tahuninibelumlagiproyek-proyekinfrastrukturlainnya.





C.     PeranAgribisnisDalamPembanguanNasional

Undang-Undang (UU) No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025, menyatakanbahwavisipembangunannasionaltahun 2005-2025 adalah: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.Untukmewujudkanvisipembangunannasionaltersebutditempuhmelaluidelapanmisi yang mencakup:
ü  mewujudkanmasyarakatberakhlakmulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradabberdasarkanfalsafahPancasila.
ü  mewujudkanbangsa yang berdayasaing.
ü  mewujudkanmasyarakatdemokratisberlandaskanhukum.
ü  mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu.
ü  mewujudkanpemerataanpembangunan dan berkeadilan.
ü  mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
ü  mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskankepentingannasional.
ü  mewujudkan Indonesia berperanpentingdalampergaulanduniainternasional.
Untuk pelaksanaan pembangunan  sistem agribisnis dirancang dengan melibatkan lembaga ekonomi dan lembaga penunjang lain seperti lembaga ekonomi masyarakat. Lembaga ekonomi masyarakat ini kemudian akan menunjang subsistem agribisnis, kegiatan usaha tani, penyedia informasi, layanan jasa, serta penerapan teknologi pertanian. Lebih jelas lagi agribisnis disini diarahkan pada agroindustri, sehingga nantinya akan menghasilkan nilai tambah yang lebih bagi komoditi pertanian. Dampak lebih lanjut adalah efek multiplier yang menciptakan peluang-peluang usaha baru. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan masyarakat sektor ini harus jadi sasaran utama. Sedangkan dalam penguatan ekonomi rakyat agribisnis merupakan syarat keharusan (necessary condition), yang menjamin iklim makro yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar berada pada kegiatan ekonomi berbasis pertanian.
            Untuk penguatan ekonomi rakyat secara nyata, diperlukan syarat kecukupan berupa pengembangan organisasi bisnis  yang dapat merebut nilai tambah yang tercipta pada setiap mata rantai ekonomi dalam kegiatan agribisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian Indonesia, agribisnis berperan penting sehingga mempunyai nilai strategis. Peran strategis agribisnis itu adalah sebagai berikut:
Ø  Sektor agribisnis merupakan penghasil makanan pokok penduduk. Peran ini tidak dapat disubstitusi secara sempurna oleh sektor ekonomi lainnya, kecuali apabila impor pangan menjadi pilihan.
Ø  Peranan agribisnis dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Sampai saat ini non-migas menyumbang sekitar 90 persen PDB, dan agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas.
Ø  Peranan agribisnis dalam penyerapan tenaga kerja. Karakteristik teknologi yang digunakan dalam agribisnis bersifat akomodatif terhadap keragaman kualitas tenaga kerja sehingga tidak mengherankan agribisnis menjadi penyerap tenaga kerja nasional yang terbesar.
Ø  Peranan agribisnis dalam perolehan devisa.selama ini selain ekspor migas, hanya agribisnis yang mampu memberikan net-ekspor secara konsisten. Peranan agribisnis dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau masyarakat merupakan prasyarat penting bagi keberhasilan pembangunan di Indonesia.
Ø  Peranan agribisnis dalam mewujudkan pemerataan hasil pembangunan (equity). Pemerataan pembangunan sangat ditentukan oleh ‘teknologi’ yang digunakan dalam menghasilkan output nasional, yaitu apakah bias atau pro terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rakyat banyak. Saat ini faktor produksi yang banyak dimiliki oleh sebagian besar rakyat adalah sumber daya lahan, flora dan fauna, serta sumber daya manusia. Untuk mewujudkan pemerataan di Indonesia perlu digunakan ‘teknologi’ produksi output nasional yang banyak menggunakan sumber daya tersebut, yaitu agribisnis.
Ø  Peranan agribisnis dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan agribisnis yang berlandaskan pada pendayagunaan keanekaragaman ekosistem di seluruh tanah air memiliki potensi melestarikan lingkungan hidup.
Agribisnis memiliki keterkaitan sektoral yang tinggi. Keterkaitan antara sektor agribisnis dengan sektor lain dapat dilihat dari aspek keterkaitan produksi, keterkaitan konsumsi, keterkaitan investasi, dan keterkaitan fiskal. Berdasarkan sifat keterkaitan maka dikenal keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan keterkaitan ke depan (forward linkage).























BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan

Dari pembahasan di atasdapatdisimpulkan:
*      Istilah “agribusiness”untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat  Amerika Serikat  pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam  makalahnya yang disampakan pada "Boston Conference on Distribution".
*      Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari sub sistem agribisnis hulu yang berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi dan teknologi ; sub sistem usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian tanaman dan hewan; sub sistem agribisnis pengolahan, sub sistem pemasaran; sub sistem penunjang yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis (Saragih, 2001).
*      Tantangan yang harusdilalui Indonesia dalammenghadapi MEA yaitu:
-          Polapikirmasyarakatkhususnyapelakuusaha yang belumseluruhnyamampumelihat MEA 22015 sebagaipeluang.
-          Perlunyasinkronisasi program dankebijakanpemerintahpusatdengandaerah.
-          Perlunyapengevaluasianpadabagianinfrastrukturkhususnyabidangtransportasidan energy yang menyebabkanbiayaekonomitinggi, terutamajugabagi sector produksidanbagipasar.
-          Terbatasnyajumlah SDM yang kompetenuntukmendukungproduktivitasnasionaldanbirokrasi yang belumefisiensisertabelumsepenuhnyaberpihakpadapebisnis.
*      Ada beberapapeluangusaha di Indonesia yang sanggupbersing di MEA 2015 :
-          Usaha Kerajinan
-          Bisnis Online
-          BisnisPertanian, PeternakandanPerikanan
-          PeluangBisnisPaketWisata, Travel danPerjalanan
-          BisnisInvestasi
*      Dalam perekonomian Indonesia, agribisnis berperan penting sehingga mempunyai nilai strategis. Peran strategis agribisnis itu adalah sebagai berikut:
-          Sektor agribisnis merupakan penghasil makanan pokok penduduk. Peran ini tidak dapat disubstitusi secara sempurna oleh sektor ekonomi lainnya, kecuali apabila impor pangan menjadi pilihan.
-          Peranan agribisnis dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Sampai saat ini non-migas menyumbang sekitar 90 persen PDB, dan agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas. Peranan agribisnis dalam penyerapan tenaga kerja. Karakteristik teknologi yang digunakan dalam agribisnis bersifat akomodatif terhadap keragaman kualitas tenaga kerja sehingga tidak mengherankan agribisnis menjadi penyerap tenaga kerja nasional yang terbesar.
-          Peranan agribisnis dalam perolehan devisa.selama ini selain ekspor migas, hanya agribisnis yang mampu memberikan net-ekspor secara konsisten. Peranan agribisnis dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau.

2.      . Saran

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan, membantu, dan memudahkan kita dalam memahami dan mempelajari tantangandanpeluangusahapertanian di Indonesia. Kami mengharapakankritikdan saran yang membangundaripembaca demi kesempurnaanmakalah kami.
Kami jugamengucapkan terimakasih dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca apabilaterdapatkesalahan kata atauejaanpadamakalahini.




























DAFTAR PUSTAKA























Tidak ada komentar:

Posting Komentar